Selepas Kau Pergi
Tak ada yang kuingat selain ritme hujan yang mericis juga dinginnya malam selepas kau pergi. Pada saat yang seperti itu seringkali aku berpikir tentang segala kemungkinan yang absurd, seperti; kau tak benar-benar pergi dan akan lekas kembali. Tetapi segera kutampik, karena kepergianmu adalah babak baru untuk memulai hidup dan melupakanmu adalah cara terbaik untuk mengawali segalanya. Benarlah, kenyataan untuk lapang terhadap segala apa yang terjadi tidaklah semudah lidah mengucap, tetapi janganlah sekali mengutuk takdir, sebab ketetapan Tuhan benar adanya juga misteri yang sarat hikmah.Blitar, 13 Agustus 2016 My poetry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar