Ensiklopedi Resah
Saat kutulis prosa ini untukmu, nadiku berhenti beriramaAkan kubagi kau satu kisah tentang semesta yang rusak
dan manusia yang serakah
Tiga puluh tahun mendatang
Aku melihat tanah-tanah dijarah
Pohon-pohon ditumbangkan
Kota-kota dihancurkan
Kemudian tinggalah pekik camar
yang tak tahu kemana hendak pulang
Tiga puluh tahun mendatang
Berjuta pasang mata kelaparan
Harapan mengudara di cakrawala
kemudian berubahlah menjadi ensiklopedi resah
Tiga puluh tahun mendatang, hujan menggenangkan kenangan
Kota di mana aku tumbuh dilahirkan berubah mengerikan;
Menghanyutkan berjuta nyawa tak berdosa, menguar anyir darah yang membumbung tinggi di angkasa
Tak ada kenangan yang hendak dikisahkan
Semua orang bagai lupa ingatan
Kenangan yang dipahat
Lindap di antara resah yang mengerat
Merajam jiwa-jiwa yang sekarat
Batu, 22 Januari 2016
Baca juga: Rela Merapuh My poetry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar