Sabtu, 02 Juli 2016
Menganyam Sepi
Azizah Afasyh
10.43.00
Ketika kau pergi meninggalkan
Tinggalah sepi yang terserak
Menyeruak
Menikam dada yang digumul nestapa
Juga lara rindu yang kian mengabu
Saat malam mulai bertandang
Menyenandungkan kelamnya pada jagad semesta
Senyap bayangmu kerap mengetuk ingatan
Menguar memori perih yang enggan menepi
Akulah penganyam sepi yang paling tangguh, kawan
Pemahat kenangan
Juga pemungut puing-puing mimpi yang retak
Terhempas gelombang duka perpisahan
“Tunggu aku hadir dalam mimpimu kala rindu membelenggu
lalu aku akan menjelma sebagai rembulan
yang menghangatkan malammu
atau serupa bintang yang menerangi mimpi-mimpi indahmu” bisikmu
Seribu malam telah usai kuanyam
Tanpa sebilah bayangan, kenangan dan harapan
Kau tak kunjung datang
Batu, 13 Februari 2016
Baca juga: Sajak-Sajak yang Tak Pernah Selesai My poetry
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar